Kisah Ide Usaha Gila – Waduch sobat, judul
artikelnya gila banget. Tapi mesti gimana lagi memang ini yang sedang
terjadi. Saya memberi judul artikel ini seperti di atas karena ini
merupakan ide usaha yang sebelumnya tak masuk akal, namun sekarang ide
gila tersebut telah membuahkan hasil yang sangat mengagumkan. Mau tau
ceritanya? Simak baik-baik di bawah ini.
Aku punya seorang kakak yang keuangan keluarganya hanya cukup untuk makan sehari-hari saja. Kakakku hanya seorang ibu rumah tangga yang sehari-hari kerjaannya mengerjakan perkerjaan rumah, dan setelah itu ‘TIDUR”. Sementara suaminya bekerja sebagai karyawan swasta. Padahal kakakku ingin sekali bekerja namun dilarang sama suaminya.
Waktu itu kami sedang santai-santai di halaman depan, taiba-tiba datang seorang teman Papa. Dia ini salah seorang pengusaha roti bakery terkenal di kotaku (Padang). Seperti biasa, si bos ini datang hanya untuk main-main saja sambil ngobrol-ngobrol apa adanya. Cerita-cerita mengenai kehidupan sehari-hari sambil tanya-tanya kemajuan usaha masing-masing. Biasanya kalau papa dan si bos ini sudah mulai tanya-tanya kemajuan usaha masing-masing, kakakku tak pernah ikut nibrung lagi (mungkin dia merasa kikuk, malu, atau apalah). Tapi entah kenapa kali ini kakakku tadi ikut nibrung dan tanya-tanya resep roti bakery sama si bos. Entah si bos ini gak mau memberi bocoran resep rotinya, atau lagi malas meladeni pertanyaan kakakku, lalu dia jawab sekenanya begini “kenapa mesti harus tanya-tanya resep roti bakery, kalau mau kue atau roti apa saja yang kamu tau resepnya, silahkan buat dan titip ke pasar, pasti laku”.
Dari sinilah bermula kisah ide usaha gila ini, mungkin kata-kata si bos tadi sudah tertanam dalam pikiran kakakku, dua hari setelah itu dia bikin kue basah yang dia tau resepnya, dan pagi-pagi keesokan harinya dia pergi antar ke pasar penampungan kue dan roti. Siangnya dia jemput uang kue yang laku. Dan alangkah terkejutnya kalau semua kue bikinannya laku semua tanpa tersisa. Sejak saat itu, kian hari kakakku semakin menambah produksi kue bikinnya hinnga dia mampu menggaji beberapa anggota untuk membantunya dalam membuat kuenya.
Tanpa terasa, bulan Oktober ini kakakku sudah dua tahun membuat kue basah dan keuangan keluarganya sudah mulai membaik. Sementara suaminya sudah tidak bekerja pada orang lagi. Justru sekarang dia ikut membantu istrinya dalam membuat kue.
Menurut aku, ide usaha itu gak perlu harus belajar terlebih dahulu, melainkan kembangkan bakat yang sudah ada dan baru belajar pada bagian-bagaian yang kurang dimengerti. Beginilah dia kisah ide usaha gila yang awalnya tak disangka-sangka, yang hanya merupakan sebuah guyonanan atau sindiran justru menjadi berkah.
Aku punya seorang kakak yang keuangan keluarganya hanya cukup untuk makan sehari-hari saja. Kakakku hanya seorang ibu rumah tangga yang sehari-hari kerjaannya mengerjakan perkerjaan rumah, dan setelah itu ‘TIDUR”. Sementara suaminya bekerja sebagai karyawan swasta. Padahal kakakku ingin sekali bekerja namun dilarang sama suaminya.
Waktu itu kami sedang santai-santai di halaman depan, taiba-tiba datang seorang teman Papa. Dia ini salah seorang pengusaha roti bakery terkenal di kotaku (Padang). Seperti biasa, si bos ini datang hanya untuk main-main saja sambil ngobrol-ngobrol apa adanya. Cerita-cerita mengenai kehidupan sehari-hari sambil tanya-tanya kemajuan usaha masing-masing. Biasanya kalau papa dan si bos ini sudah mulai tanya-tanya kemajuan usaha masing-masing, kakakku tak pernah ikut nibrung lagi (mungkin dia merasa kikuk, malu, atau apalah). Tapi entah kenapa kali ini kakakku tadi ikut nibrung dan tanya-tanya resep roti bakery sama si bos. Entah si bos ini gak mau memberi bocoran resep rotinya, atau lagi malas meladeni pertanyaan kakakku, lalu dia jawab sekenanya begini “kenapa mesti harus tanya-tanya resep roti bakery, kalau mau kue atau roti apa saja yang kamu tau resepnya, silahkan buat dan titip ke pasar, pasti laku”.
Dari sinilah bermula kisah ide usaha gila ini, mungkin kata-kata si bos tadi sudah tertanam dalam pikiran kakakku, dua hari setelah itu dia bikin kue basah yang dia tau resepnya, dan pagi-pagi keesokan harinya dia pergi antar ke pasar penampungan kue dan roti. Siangnya dia jemput uang kue yang laku. Dan alangkah terkejutnya kalau semua kue bikinannya laku semua tanpa tersisa. Sejak saat itu, kian hari kakakku semakin menambah produksi kue bikinnya hinnga dia mampu menggaji beberapa anggota untuk membantunya dalam membuat kuenya.
Tanpa terasa, bulan Oktober ini kakakku sudah dua tahun membuat kue basah dan keuangan keluarganya sudah mulai membaik. Sementara suaminya sudah tidak bekerja pada orang lagi. Justru sekarang dia ikut membantu istrinya dalam membuat kue.
Menurut aku, ide usaha itu gak perlu harus belajar terlebih dahulu, melainkan kembangkan bakat yang sudah ada dan baru belajar pada bagian-bagaian yang kurang dimengerti. Beginilah dia kisah ide usaha gila yang awalnya tak disangka-sangka, yang hanya merupakan sebuah guyonanan atau sindiran justru menjadi berkah.